Oketime.com - Perlakuan pelecehan yang dilakukan penumpang pesawat terhadap pramugari cantik maskapai Garuda Indonesia penerbangan GA 216 Jakarta-Yogyakarta berbuntut panjang.
Salah satu pramugari Garuda Indonesia mengalami peristiwa tidak menyenangkan dalam penerbangan rute Jakarta-Yogyakarta pada hari Rabu (25/5/2016). Saat diudara, beberapa penumpang yang tidak disebutkan namanya melakukan pelecehan seksual secara verbal. Tidak terima dengan perlakuan tidak sopan penumpang, pramugari pun melapor ke atasannya atas perlakukan tidak menyenangkan yang diterimanya.
“Sore ini di Flight GA 216, ketika pramugari menawarkan minuman, penumpang di depanku memesan susu. Kemudian penumpang sebelahnya menimpali susu kanan atau kiri. Percakapan selanjutnya gak jelas dan mereka berdua ketawa2. Si pramugari gak terima dan perkara berbuntut panjang. Penumpang diinterogasi kru pesawat selama penerbangan. Dan ketika pesawat mendarat, pintu pesawat sudah dijaga sejumlah pengamanan bandara. Entah apa yg terjadi setelah itu. Guys, pramugari khususnya Garuda memang ramah, tapi jangan coba-coba bikin masalah terutama soal sexual harrasment, or you’ll end up in trouble,” demikian teks dari foto yang beredar itu.”
Dan seperti diberitakan Liputan6, pelecehan itu memang benar dan terjadi saat di dalam pesawat pramugari menawarkan minuman ke penumpang. Saat itu salah satu penumpang memesan susu.
Namun, rekan penumpang yang berada di sebelahnya menambahi permintaan rekannya itu dengan mengatakan pesanannya mau susu kanan atau susu kiri dan dilanjutkan dengan tawa para penumpang itu.
Akibat itu, pramugari melaporkan ke pilot dan sepanjang perjalanan penumpang tersebut diinterogasi oleh kru pesawat lainnya. Saat pesawat mendarat para penumpang sudah ditunggu oleh Avsec di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar menyesalkan peristiwa yang dapat dikatagorikan sebagai pelecehan seksual oleh penumpang dalam penerbangan GA 216 pada hari Rabu, 25 Mei 2016.
“Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut karena bagaimanapun pramugari kami sedang menjalankan tugas profesionalnya di dalam pesawat. Pramugari kami sedang membagikan makanan dan minuman kepada penumpang dengan ramah. Tolong jangan artikan keramahan kami dengan sembarangan,” kata VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar, Sabtu (28/05/2016).
Benny sebagaimana dilansir Liputan6 mengemukakan, pramugari yang dilecehkan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Captain dan Flight Service Manager (FSM/purser) yang bertugas. Selanjutnya Capt dan FSM melakukan konfirmasi dan mencoba menjelaskan permasalahan yang ada ke penumpang tersebut.
Sesaat setelah mendarat di Yogyakarya, kata Benny Butarbutar, penumpang yang bersangkutan langsung ditangani oleh petugas Avsec (aviation security – keamanan penerbangan yang ada di bandara) dan tim Garuda Indonesia di Yogyakarta.
Setelah masalah tersebut dibahas, penumpang tersebut mengaku bersalah dan masalah diselesaikan dengan kekeluargaan.
“Selama proses penyelesaian permasalahan, awak kabin didampingi Captain, FSM dan perwakilan Garuda Indonesia setempat. Untunglah kasusnya bisa terselesaikan dengan baik setelah penumpangnya mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” kata Benny lagi seperti yang dikutip dari Kompas.
Benny sebagaimana dilansir DetikNews juga meminta supaya penumpang memahami etika dan saling menghargai pramugari. Ketika antara penumpang dan pramugari sudah saling menghargai, maka kejadian seperti pelecehan tentunya tidak akan terjadi.
“Tolong jangan artikan keramahan kami dengan sembarangan,” tulis Benny dalam rilisnya, Sabtu (28/05/2016).
Salah satu pramugari Garuda Indonesia mengalami peristiwa tidak menyenangkan dalam penerbangan rute Jakarta-Yogyakarta pada hari Rabu (25/5/2016). Saat diudara, beberapa penumpang yang tidak disebutkan namanya melakukan pelecehan seksual secara verbal. Tidak terima dengan perlakuan tidak sopan penumpang, pramugari pun melapor ke atasannya atas perlakukan tidak menyenangkan yang diterimanya.
“Sore ini di Flight GA 216, ketika pramugari menawarkan minuman, penumpang di depanku memesan susu. Kemudian penumpang sebelahnya menimpali susu kanan atau kiri. Percakapan selanjutnya gak jelas dan mereka berdua ketawa2. Si pramugari gak terima dan perkara berbuntut panjang. Penumpang diinterogasi kru pesawat selama penerbangan. Dan ketika pesawat mendarat, pintu pesawat sudah dijaga sejumlah pengamanan bandara. Entah apa yg terjadi setelah itu. Guys, pramugari khususnya Garuda memang ramah, tapi jangan coba-coba bikin masalah terutama soal sexual harrasment, or you’ll end up in trouble,” demikian teks dari foto yang beredar itu.”
Dan seperti diberitakan Liputan6, pelecehan itu memang benar dan terjadi saat di dalam pesawat pramugari menawarkan minuman ke penumpang. Saat itu salah satu penumpang memesan susu.
Namun, rekan penumpang yang berada di sebelahnya menambahi permintaan rekannya itu dengan mengatakan pesanannya mau susu kanan atau susu kiri dan dilanjutkan dengan tawa para penumpang itu.
Akibat itu, pramugari melaporkan ke pilot dan sepanjang perjalanan penumpang tersebut diinterogasi oleh kru pesawat lainnya. Saat pesawat mendarat para penumpang sudah ditunggu oleh Avsec di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar menyesalkan peristiwa yang dapat dikatagorikan sebagai pelecehan seksual oleh penumpang dalam penerbangan GA 216 pada hari Rabu, 25 Mei 2016.
“Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut karena bagaimanapun pramugari kami sedang menjalankan tugas profesionalnya di dalam pesawat. Pramugari kami sedang membagikan makanan dan minuman kepada penumpang dengan ramah. Tolong jangan artikan keramahan kami dengan sembarangan,” kata VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar, Sabtu (28/05/2016).
Benny sebagaimana dilansir Liputan6 mengemukakan, pramugari yang dilecehkan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Captain dan Flight Service Manager (FSM/purser) yang bertugas. Selanjutnya Capt dan FSM melakukan konfirmasi dan mencoba menjelaskan permasalahan yang ada ke penumpang tersebut.
Sesaat setelah mendarat di Yogyakarya, kata Benny Butarbutar, penumpang yang bersangkutan langsung ditangani oleh petugas Avsec (aviation security – keamanan penerbangan yang ada di bandara) dan tim Garuda Indonesia di Yogyakarta.
Setelah masalah tersebut dibahas, penumpang tersebut mengaku bersalah dan masalah diselesaikan dengan kekeluargaan.
“Selama proses penyelesaian permasalahan, awak kabin didampingi Captain, FSM dan perwakilan Garuda Indonesia setempat. Untunglah kasusnya bisa terselesaikan dengan baik setelah penumpangnya mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” kata Benny lagi seperti yang dikutip dari Kompas.
Benny sebagaimana dilansir DetikNews juga meminta supaya penumpang memahami etika dan saling menghargai pramugari. Ketika antara penumpang dan pramugari sudah saling menghargai, maka kejadian seperti pelecehan tentunya tidak akan terjadi.
“Tolong jangan artikan keramahan kami dengan sembarangan,” tulis Benny dalam rilisnya, Sabtu (28/05/2016).